Berlangsung Alot, Bapas Surakarta Dampingi Perkara Anak di Polres Boyolali

BOYOLALI - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Madya Mulyono didampingi PK Pertama Isnaeni Diah Maelani melaksanakan pendampingan Anak H di Polres Boyolali untuk dugaan kasus Perlindungan Anak, pada hari Kamis (17/11). 

Anak datang ke Polres Boyolali dengan didampingi oleh kedua orangtuanya. Proses penyelidikan dilaksanakan oleh pihak Bareskrim Mabes Polri yang dilaksanakan oleh Penyidik Sumarliyan beserta stafnya Tatik Dwi Hastuti serta didampingi Panit PPA Bareskrim Polri, Yogi Wirastuti. 

Baca juga: Ketua KNPI Apresiasi Polri Dalam Penetapan Tersangka Ujaran Kebencian Ferdinand

Proses pendampingan Anak dan penyusunan litmas berlangsung alot. Anak dari pagi hingga sore hari tidak mengakui perbuatannya. Anak bersikeras bahwa ia tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan.
“Kami ada disini untuk mendampingi kamu, tapi bukan membelamu. Alangkah baiknya ceritakan saja secara jujur demi kelancaran semuanya, ” nasehat PK Mulyono. Hal ini didasari bahwa sebelum proses BAP berlangsung, PK Mulyono sudah mendapat BAP pemeriksaan korban dan sudah ada gambaran mengenai apa yang Anak lakukan pada ketiga korbannya.

“Anggaplah seandainya ada orang bernama A sudah kamu pukul dan memar ditubuhnya, tapi kamu bersikeras menyangkal bahwa bukankamu yang melakukan pemukulan, padahal ada saksi dan bukti memar disitu.” timpal Isnaeni memberi perumpamaan agar Anak berkata jujur.

Baca juga: Satu Abad PSHT Terima Kado Spesial Dari Pemerintah RI

Meskipun sudah sedemikian rupa dinasehati, anak tetap bersikukuh memberi keterangan bahwa ia tidak melakukan tindakan pencabulan kepada korban. Akhirnya keterangan yang diberikan oleh Anak ditulis sesuai dengan apa yang ia kemukakan. 

Salah satu Tugas Pembimbing Kemasyarakatan adalah melakukan pendampingan dalam pidana anak. Yaitu sejak ditahan hingga selesai proses diversi maupun di tingkat persidangan. Kali ini, meskipun anak tidak mengakui perbuatannya seorang Pembimbing Kemasyarakatan harus tetap profesional melakukan pendampingan hingga semua proses selesai.

Baca juga: Nurul Arifin: RUU PDP Masih Bahas Mengenai Sanksi

(Tim Humas Bapas Surakarta)